Rektor UNY: UKT Hanya untuk Orang Kaya

UKT masih dirasa masih menyulitkan mahasiswa kurang mampu. (Foto: Dok. Okezone)
JAKARTA – Uang kuliah tunggal (UKT) dinilai bisa membebani para mahasiswa yang berasal dari keluarga kurang mampu. Pasalnya, jumlah biaya perkuliahan yang perlu dibayarkan dibagi dengan jumlah semester pada kuliah tersebut.
Menurut Rektor Univeristas Negeri Yogyakarta (UNY), Rochmat Wahab, UKT merepotkan masyarakat yang kurang beruntung. "Saya sih sejak awal sudah menduga UKT itu hanya untuk yang kaya, yang miskin itu sudah terepotkan," ungkapnya di Kantor Kemendikbud, belum lama ini.
Sistem pembayaran kuliah dahulu dinilai lebih ringan karena di awal bisa membayar misalnya Rp10 juta. Sedangkan untuk selanjutnya, bisa membayar lebih murah.
"Misal, saya bisa bayar yang pertama itu Rp10 juta, selanjutnya hanya bayar Rp700 atau Rp1 juta, kan itu murah," ujarnya.
Pria berkacamata itu menyampaikan bahwa dengan dibagi rata uang perkuliahan yang akan dibayarkan, justru akan membuat calon mahasiswa menjadi sulit.
"Tapi, bayangkan dengan orang yang enggak mampu? Bayar setiap semester Rp2,5 juta itu berat. Berat itu, kalau kemarin kan enak Rp1 juta. Kalau sekarang tuh Rp1 juta itu berat, karena kan dibagi rata," imbuhnya.
Rochmat pun menyarankan sistem pembayaran menjadi seperti dahulu. Ketika itu, kita bisa bayar di muka, lalu ke sananya bisa bayar lebih murah. Sebab, mayoritas masyarakat kita menengah ke bawah.
"Jadi, bayar dahulu di muka dan belakangnya bayarnya kecil-kecil. UKT itu berat, menurut saya ini hanya untuk orang kaya. Apalagi, mohon maaf, anak-anak itu sudah semakin besar, rata-rata orangtuanya mendekati pensiun," tambahnya. (afr)
sumber : okezone.com

0 Response to "Rektor UNY: UKT Hanya untuk Orang Kaya"

Posting Komentar