Beda dengan YLKI, praktisi kesehatan ini sebut klorin aman di pembalut

Brilio.net - "YLKI ada-ada saja". Begitu kalimat terakhir dari status yang ditulis oleh Gregory Budiman pada akun Facebooknya kemarin, Selasa (7/7). Pendapat ini memang bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia itu tentang bahaya klorin yang ditemukan pada pembalut. 

Analisis versi YLKI menunjukkan bahwa klorin atau pemutih sangat berbahaya bagi sistem reproduksi wanita. Untuk menguatkan dalihnya, YLKI menegaskan bahwa institusinya menggunakan lab yang sudah terakreditasi. 

Berdasarkan penelusuran brilio.net, Rabu (8/7), Gregory Budiman merupakan general practitioner dalam bidang kesehatan mulai tahun 2000 hingga sekarang. Dalam profilnya, dia merupakan salah satu alumni dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 

Inti dari status Facebooknya, dia menjelaskan bahwa klorin tidaklah berbahaya. Dia juga menganggap bahwa klorin lebih besar manfaatnya daripada mudaratnya.  

"Klorin itu memang pemicu kanker bila diinhalasi dalam bentuk serbuk (konsentrasi tinggi), namun klorin digunakan juga pada air PAM (bisa diminum), pada kolam renang (untuk membunuh kuman)," tulis Gregory. 

Dia juga menandaskan bahwa klorin aman bila digunakan dengan benar. "Kandungan klorin pada pembalut hanya sebagian kecil yang bisa osmosis ke luar pembalut dan kemungkinan besar tidak mengiritasi kulit apalagi sampai sebabkan kanker."

Dalam status di Facebooknya itu, dia juga menjelaskan bagaimana fungsi klorin untuk pembalut. "Klorin diperlukan agar dapat menjaga higienis pembalut karena bakteri akan tumbuh cepat pada darah mens. Bakteri dan produknya justru yg mengiritasi, menginfeksi, bahkan berbahaya bagi kesehatan miss V," ungkapnya.

0 Response to "Beda dengan YLKI, praktisi kesehatan ini sebut klorin aman di pembalut"

Posting Komentar