Razia gepeng di Medan, pengemis pura-pura pincang lari kencang



Merdeka.com - Gelandangan dan pengemis (gepeng) serta anak jalanan semakin marak di Kota Medan, terutama di bulan Ramadan. Penertiban pun dilakukan personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) di sejumlah lokasi.

Sekitar seratusan personel Satpol PP diterjunkan melakukan penertiban anak jalanan dan gepeng di Kota Medan. Menggunakan 2 unit truk dan 4 pikap, mereka mendatangi persimpangan yang selama ini sering menjadi lokasi aksi gepeng dan anak jalanan.

Penertiban dimulai di persimpangan Jalan Sisingamangaraja dan Jalan Juanda. Petugas kemudian bergerak ke persimpangan Jalan Sisingamangaraja dan Jalan Tritura, lalu ke Simpang Titi Kuning, Simpang Pos, simpang Jalan Gatot Subroto dan Jalan Asrama, kemudian persimpangan Jalan Krakatau dan Jalan Cemara. Tim penertiban yang datang tiba-tiba membuat anak jalanan dan gepeng kocar-kacir.

Tidak kurang 26 gepeng dan anak jalanan yang diamankan dalam operasi penertiban ini. Rinciannya 11 lelaki dewasa, 12 wanita dewasa, 1 anak-anak, dan 2 balita. Ke-26 gepeng dan anak jalanan itu kemudian dibawa ke Kantor Satpol PP, Jalan Arif Lubis, untuk pendataan.

"Setelah kami data, mereka kemudian membuat surat pernyataan tidak mengulangi lagi perbuatannya. Selanjutnya mereka kita serahkan ke Panti Rehabilitasi Punge di Kota Binjai, milik Dinas Sosial Provinsi Sumatera Utara, untuk menjalani rehabilitasi dan pembinaan. Kami terpaksa mengirim ke sana karena Pemkot Medan belum memiliki panti rehabilitasi," ujar Kasatpol PP Kota Medan M Sofyan kepada wartawan, Sabtu (27/6).

Dia menambahkan, penertiban ini dilakukan untuk menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat. Sebab, kehadiran gepeng dan anjal belakangan ini semakin meningkat, terutama pada saat bulan puasa. Keberadaan mereka kerap meresahkan masyarakat, sebab tak segan-segan mengetuk kaca mobil di persimpangan jalan agar diberi uang.

Untuk mencegah gepeng dan anak jalanan kembali marak, Sofyan mengimbau seluruh masyarakat untuk tidak memberi uang. Sebab, tidak sedikit dari gepeng itu yang berpura-pura buta maupun pincang agar masyarakat iba dan memberi uang.

"Padahal ketika dilakukan penertiban, mereka bisa lari sekencang-kencangnya untuk menyelamatkan diri," jelas Sofyan.

Dia mengatakan, Satpol PP akan rutin melakukan penertiban terhadap gepeng dan anak jalanan. "Selain persimpangan, pusat-pusat keramaian juga akan menjadi target lokasi penertiban kami selanjutnya," pungkas Sofyan.


Related Posts :

0 Response to "Razia gepeng di Medan, pengemis pura-pura pincang lari kencang"

Posting Komentar